Selasa, 29 Maret 2011

STANDART OPERASIONAL BEKAM

PERALATAN BEKAM

Pada zaman Rasulullah , beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LINTAH sebagai alat untuk berbekam. Pada satu masa, 40 Juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa diberi makan jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah-darah tadi dengan begitu efektif sekali. Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri

upacara berbekamnya. Ada juga yang menggunakan buluh/tabung bambu, tapi ini semua memerlukan api untuk menguapkan bekasbekas tadi untuk mendapat vacum. Hari ini peralatan yang digunakan sesuai dengan perubahan zaman berteknologi tinggi dan diakui oleh para Dokter di rumah sakit. Teknik-teknik menjaga kebersihan alat, tempat dan pesakit serta perawat mesti dipatuhi. Adapun peralatan yang diperlukan dalam proses berbekam adalah :

1. Cupping Set (Gelas Vakum) dan pump tangan

2. Lencet (Jarum-jarum kecil atau lancing device) atau Pisau Bedah

3. Sarung Tangan (rubber gloves)

4. Masker

5. Gunting

6. Pisau Cukur

7. Tisue kertas yang bersih

8. Kapas (steril cotton)

9. Cairan Antiseptic (alcohol atau betadin)

10. Plastik untuk tempat sampah.

11. Bak sampah

Peralan penunjang

1. Stethoscope dan Tensimeter

2. Glukometer dan Termometer

3. Tabung Oksigen

A. Tahapan berbekam

Ada beberapa tahapan dalam berbekam yang harus diketahui oleh setiap pembekam agar apa yang

dilakukannya didasari dengan pengetahuan. Bekam tidak semudah mengatakannya, hal ini perlu adanya tehnik

dan perlakukan (manipulasi) bekam yang lebih serius sehingga proses pembekaman dapat berjalan dengan

sempurna. Beberapa hal langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam berbekam diantaranya :

1. Pra Bekam

Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam berbekam agar mendapatkan hasil yang optima , sebagai berikut :

a) Persipan peralatan bekam :

  • Gelas Kop/kaca pastikan sudah dalam keadaan Steril
  • Jarum atau surgical blade hanya satu kali pakai/satu orang satu
  • Sarung tangan sekali pakai
  • Kapas/ kasa steril
  • Gunting
  • Alat cukur.
  • Masker
  • Tempat sampah/Limbah cair & Kering
  • Minyak Zaitun
  • Antiseptik

b) Persiapan untuk pasien :

  • Pasien dalam keadaan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang atau takut.
  • Pasien dalam keadaan tidak terlalu kenyang
  • Pastikan bahwa pasien tidak sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.
  • Pasien harus menceritakan keadaan penyakit yang dideritanya
  • Pasien hendaknya selalu membaca do’a kesembuhan dirinya (berzikir)

c) Bagi pembekam :

  • Pembekam harus dalam keadaan sehat, sebaiknya dalam keadaan berwudhu.
  • Awali pembekaman dengan membaca Basmallah dan Do’a Kesembuhan
  • Jelaskan kepada pasen segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien sudah mengisi lembar persetujuan tindakan
  • Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
  • Lakukan pemeriksaan / diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat dalam lembar pemeriksaan.
  • Perhatikan Suhu Udara pasien dan lingkungan / ruangan,
  • Penentuan titik bekam disesuaikan dengan keluhan pasien.
  • Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.
  • Sebaiknya lakukan pembekaman di titik – titik bekam yang disunnahkan.
  • Buat pasien yang baru pertama kali, titik bekam perlu dibatasi.
  • Setelah titik bekam ditentukan, lakukanlah relaksasi ringan pada daerah yang akan di bekam, dengan jalan di pijat atau dikop luncur.
  • Pasang alat bekam atau gelas sesui dengan ukuran, kemudian divacum
  • Kekuatan pemvakuman disesuaikan dengan kondisi pasien
  • Setelah 3 – 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian ditusuk atau disayat.
  • Jumlah penusukan disesuaikan dengan besarnya kop dengan jarak antara tusukan kurang lebih 0.5 - 1 cm dengan arah melingkar, horizontal atau vertical
  • Bagi yang menggunakan sayatan, arah sayatan adalah vertical dengan hanya satukali proses pengulangan.
  • Pasang kembali gelas divacuum pada titik tersebut,
  • Setelah 3 – 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas atau kasa steril
  • Pembekaman dengan menggunakan penusukan jarum dapat diulang kurang lebih 2 – 3 kali pengulangan.
  • Setelah proses vakum selesai, bekas penusukan atau sayatan dibersihkan dengan antiseptic,
  • kemudian di beri zaitun/habasauda oil dan dilakukan pemijatan ringan.

2. Pada Saat Bekam

- Maksimal Jumlah titik : sesuai titik sunah

- Lamanya pengulangan : 2 – 3 kali

- Jumlah darah maksimal 250 cc

  • Titik – titik pembekaman wajib di awasi oleh pembekam sejak awal hingga akhir selama proses pembekaman.
  • Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama pembekaman, seperti kenyamanan dan keadaan fisik.
  • Bila pasien mengalami ketidak nyamanan misalnya mual, muntah atau mukanya pucat, maka segera lepaskan pembekaman.
  • Bila pasien pingsan, lepaskan alat bekam, bersihkan luka bekamnya kemudian pasien dibaringkan.
  • Lakukanlah penekanan (akupresur) pada titik dibawah hidung ( gambar terlampir)
  • Berikan minuman manis hangat seperti madu, jahe, atau jus kurma.

3. Paska Bekam

  • Setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan disekitar titik bekam,
  • Bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapikan
  • Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi supplement/obat-obatan herba untuk menunjang kesehatannya
Untuk Konsultasi kesehatan silahkan hubungi :
BEKAM SURABAYA ( KLINIK KARUNIA ILAHI )
Alamat: Jl. Kenongosari VI /12 Pepelegi Waru-Sidoarjo
Telp.03171995583 SMS.085749407000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar