Selasa, 29 Maret 2011

Jenis-Jenis Bekam

Bekam terbagi dalam dua jenis, yaitu bekam kering dan bekam basah. Bekam kering dilakukan dengan hanya melakukan hisapan pada permukaan kulit tanpa dilukai. Sehingga darah kotor akan mengumpul dibawah kulit meninggalkan bekas berwarna merah lebam. Bekas ini akan hilang lebih lama yaitu sekitar satu minggu. Adapun bekam basah dilakukan dengan mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan cara melukai kulit dan melakukan hisapan. Sehingga ketika kulit dihisap darah akan keluar dari luka yang dibuat di permukaan kulit.

Orang yang tidak boleh dibekam basah

1. Anak-anak dibawah 12 tahun

2. Orang tua yang sudah lemah, yang kulitnya sudah tidak elastis

3. Penderita diabetes mellitus (kecing manis) kronis, kecuali juru bekam yang benar benar ahli dan berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini.

4. Pasien yang fisiknya sangat lemah

5. Infeksi kulit yang merata

6. Anak-anak penderita dehidrasi ( kekurangan cairan)

7. Penderita penyakit kanker darah ( kondisi pasien dalam keadaan lemah )

8. Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan (pada saat kondisi hamil)

9. penderita penyakit gila, kesurupan, terkena sihir, dan sebagainya kecuali juru bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini.

10. Penderita penyakit hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi akut (kronis)

11. Penderita penyakit kuning (akut) karena hepatitis kecuali dalam pengawasan dokter. Atau orang berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini.

12. Pasien setelah mengalami muntah sehingga kondisinya kembali stabil.

13. Pasien yang sedang melakukan cuci darah ( gagal ginjal ). Kecuali pembekam yang berpengalaman.

14. Pasien yang mengalami kelainan klep jatung, kecuali dibawah pengawasan dokter dan orang benar-benar ahli bekam.

15. Orang yang sedang menderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi.

16. Wanita yang sedang menstruasi sementara kondisinya dalam keadaan lemah dan mengalami pendarahan cukup banyak.

17. Orang yang kondisinya tidak stabil karena menerita tekanan darah rendah.

18. Tidak dianjurkan meletakkan gelas bekam diatas urat sendi yang robek bagi pasien yang mengalami robek urat persendian

19. Pada penderita dengan kelainan cairan sendi, dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam diletakkan pada daerah yang sakit, melainkan diletakkan disekitarnya

20. Tidak dianjurkan melakukan bekam tepat pada varises, tetapi dilakukan pada bagian kanan atau kiri di sekitarnya, dan sebaiknya dilakukan secara hati-hati.

21. Jangan dilakukan langsung sesudah makan, tapi 1.5 - 2 jam sesudah makan.

22. Wanita hamil terutama didaerah sekitar perut

23. Orang yang baru saja memberikan donor darah, kecuali setelah berlalu dua atau tiga hari, tergantung pada kondisi kesehatannya

24. Penderita vertigo (pusing tujuh keliling) sampai keadaannya rileks.

25. Orang yang mengalami ketakutan sampai jiwanya tenang.

26. Orang yang sedang kelelahan

27. Orang yang sedang kekenyangan atau orang yang sedang dalam keadaan kelaparan

28. Tidak dianjurkan melakukan mandi air dingin sesudah berbekam, tetapi boleh mandi dengan menggunakan air hangat minimal setengah jam sesudah bekam.

29. Pasien yang menderita anemia (kurang darah) kronis.

30. Pasien yang memiliki riwayat penyakit hemovilia.

Pasien yang harus memakai alat bekam sendiri:

1. Penderita HIV

2. Penderita hepatitis

Catatan penting:

1. Pasien diabetes parah tidak boleh dibekam di kaki dan tidak boleh menggunakan sayatan

2. Pasien anemia dan hipotensi dibekam titik demi titik, tidak boleh sekaligus

3. pasien kanker harus ditangani oleh orang yang benar-benar sudah mahir

4. hindari hijamah pada pasien yang baru mengalami cuci darah

5. hindari hijamah pada pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah


Untuk Konsultasi kesehatan silahkan hubungi :
BEKAM SURABAYA ( KLINIK KARUNIA ILAHI )
Alamat: Jl. Kenongosari VI /12 Pepelegi Waru-Sidoarjo
Telp.03171995583 SMS.085749407000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar